Direktur Eksekutif IPO Ahmad Muhaimin, M.Si mengatakan, dari 4 Nama yang diajukan ke responden sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering llir, popularitas tertinggi diraih oleh Muchendi Mahzareki dengan 89,6% dengan aspetabilitas 82,1%.
Posisi kedua adalah Dja’far Shodia dengan popularitas 76,2% dan akseptabilitas 74,5%. Di posisi ketiga Supriyanto memperoleh 58,9% popularitas dan 75,8% akseptabilitas, terakhir Abdiyanto Populer di angka 52% dan disukai 74,5% dari yang mengenal.
“ Pada simulasi pertanyaan terbuka, tanpa memberikan opsi nama, berdasarkan apa yang ada dalam benak responden, secara spontan 61,7% menyebut akan memilih Muchendi Mahzareki, 25,9% akan memilih Dja’far Shodiq, 3,2% menyebut memilih Abdiyanto dan 1,4% akan memilih Supriyanto,” katanya saat pers rilis di Kopi Klasik Sukabangun II, Jum’at (22/11/2024).
Sedangkan 7,7% tidak memberikan jawaban. Berdasarkan simulasi 2 pasangan calon tersebut, memperlihatkan pasangan Muchendi-Supriyanto unggul dengan angka 62% jauh meninggalkan pasangan Dja’far-Abdiyanto yang meraih 29,9% elektoral. Sedangkan yang belum menentukan pilihan 8,2%.
Sementara itu, pengetahuan responden terhadap penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten OKI sudah sangat baik. Dan mayoritas 93,4% responden sudah mengetahui bahwa Pilkada OKI akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang, dan yang berniat untuk hadir ke tps sudah di angka 98,5%.
“Artinya angka partisipasi diprediksi akan tinggi di Kabupaten OKI,” ungkapnya.
Ahmad Muhaimin juga mengungkapkan,dari survey memotret temuan menarik, bahwa angka politik uang di Pilkada OKI tidak akan memengaruhi keterpilihan masing-masing pasion. Mengingat hampir 90% pemilih masing-masing calon adalah pemilih yang militan dan fanatic. Artinya yang mereka pilih saat survey, juga akan dipilih pada saat tanggal 27 November 2024.
“ Dari pembacaan hasil survey, kesimpulannya dapat diprediksi bahwa yang akan memenangkan Pilkada OKI adalah Pasangan Muchendi-Supriyanto. Dengan hitungan 5 hari lagi, akan sulit bagi pasangan Dja far-Abdiyanto untuk mengejar ketertinggalan,” jelasnya.
Disisi lain, ini merupakan survei Indonesia Public Opininion (IPO) Institute. Secara Metodologi, hasil survei ini masih bersifat opini karena hanya berlaku pada masa survei berlangsung, yakni 12-14 November 2024.
“ Juga berkorelasi dengan Margin of Error Survei yakni 3%, semua angka yang dihasilkan bisa bertambah 3% dan berkurang 3% dari realitas sesungguhnya. Artinya fluktuasi angka secara statistik akan berubah hanya 3%,” pungkasnya.(Yanti/Rilis)