PALEMBANG, SUMATERATERKINI.ID - Kepala SDN 132 Palembang Mica Ariantara, S.Pd terus berbenah dalam upaya memberikan pendidikan dan pelayanan terbaik di sekolah nya. Berbagai upaya mulai dari pembenahan sarana dan prasarana, peningkatan SDM guru agar siswa merasa senang dan nyaman belajar dan berada di sekolah.
Kepala SDN 132 Palembang Mica Ariantara, S.Pd mengatakan, anak-anak melaksanakan pembelajaran akademik senin s.d jumat yang monoton hanya belajar di dalam kelas menurutnya. Jadi aktifitas anak-anak menulis membaca sehingga bosan.
" Kita buat anak anak bisa berkreativitas saat pelajaran olahraga, dimana masa bermain merasa terkecukupi. Pentingnya sarana olahraga itu harus menunjang karena dengan adanya sarana yang baik dan lengkap anak-anak bisa memanfaatkan pelajaran olahraga untuk kesehatan jasmani dan rohaninya bisa lebih baik. Peredaran Darahnya bagus fresh menyenangkan sehingga menerima pelajaran itu akan lebih baik apalagi di lingkungan perkotaan ini ruang geraknya lapangan bermain sangat kurang. Jadi anak-anak banyak main gadget, untuk di sekolah ini anak-anak berolahraga bermain bola dilengkapi bola dan gawang, tiang volly, bulutangkis, basket. Sarana olahraga di sekolah ini terus berbenah. Alhamdulillah fasilitas alat dilengkapi dicukupi dari kelas rendah sampai kelas tinggi ada," ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Jumat (22/11/2024).
"Kemarin ada perbaikan untuk ring basket, sudah ada ring basketnya nanti akan dipasang. Untuk volly, bulutangkis juga sudah ada. Sekarang kita tinggal pemberdayaan SDM-nya, dan untuk sarananya sudah lengkap," tambah Mica.
Lebih lanjut Mica menuturkan, untuk masalah sekolah sehat dan ramah anak kebersihan lingkungan prioritas utama serta di dalam kelas itu ventilasinya, pencahayaan juga cukup dan kipas angin di dalam kelas minimal ada dua kipas angin sdh terpasang.
"Sarana kebersihan sekolah selalu ditingkatkan seperti masalah WC dan sampah. Kita punya angan-angan dengan anak-anak untuk mengurangi sampah agar membawa botol minuman dan alat makan dari rumah. Mungkin untuk keseragaman supaya anak-anak itu tidak lupa sekolah itu berkeinginan menyiapkan. Di setiap anak diberikan satu botol dan 1 tepak makan.
Pembentukan UPZ dari baznas untuk disekolah ini. Guna mengelola zakat dan infaq, sedekah yang diberikan ke baznas bermanfaat bagi anak-anak SD ini dan mendukung sekolah memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik bagi anak yang tidak mampu
*Sekolah SDN 132 menyelenggarakan pendidikan gratis*. Untuk pengumpulan dana Baznas itu sudah ada surat edarannya dari Baznas Palembang melalui Diknas Palembang katanya.
"Pentingnya ada komite sekolah Karena wali murid dan sekolah itu harus bersinergi. Ibarat anggota keluarga wali siswa itu adalah keluarga inti, di mana sekolah butuh mengajak wali murid untuk menyampaikan keluhan dan sekolah juga ingin menyampaikan program-programnya. Jadi kita bersinergi supaya pendidikan sekolah ini lebih baik. Jadi kami bekerjasama dengan wali murid untuk bisa mensupport kami," tambah Mica.
Ketika ditanya awak media terkait kegiatan di SDN 132 Palembang, Mica menuturkan, untuk pergelaran P5 hasil karya anak anak, ekstrakurikuler di sekolah sudah berjalan dengan baik dan lancar. Memanfaatkan perpustakaan dan petugas perpustakaan untuk menuntaskan anak dari kelas 2 sampai kelas 6 yang belum bisa membaca dimana perpustakaan adalah ruang literasi yang harus dimanfaatkan.
"Di sini kita utamakan ekskulnya dari segi religius, keagamaan tahfidz sesuai visi misi yang ada disekolah melalui pemantauan penanaman karakter anak supaya sholat 5 waktu dari dini dengan buku pantauan jurnal yang dimiliki siswa. Kalau siswa sekolah di SDN 132 ini dari kelas 1 target kita keluar SDN 132 diharapkan anak hafal 1 juz 30. Disini juga ada kesenian agama Hadroh. Selain hal keagamaan ada juga di bidang olahraga yaitu pencak silat, karate dan ada tari, guru tari kita berasal dari museum balaputradewa," paparnya.
"Khusus kelas 6 ekskul di semester 2 ini bimbel siap menghadapi UN. Alhamdulillah juga tenaga pengajar guru-guru yang milenial ini semuanya kompak dan mau diajak bekerja sama dan sama-sama berkerja," tuturnya.
Untuk sarana dan prasarana, lanjut Mica, itu sudah baik. Kemarin dapat meja dan kursi baru untuk 4 kelas dari diknas. Hanya saja ruang guru yang masih belum layak sangat sempit untuk dihuni oleh 48 orang.
"Untuk WC tidak layak pakai ada di gedung A. Untuk di gedung B ini sudah kategori rusak berat. Tapi siswa dapat menggunakan WC di mushola. petugas kebersihan nya ada 4 orang yang membersihkan sekolah ini," katanya.
"Kita berusaha maksimal untuk membaguskan sekolah dengan usia saya menjabat di sini baru 2 tahun, kita semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang SPM kita berikan atau pelayanan baik. Karena kami di sini ibarat pekerjanya. Menyadari yang kami rasakan bahwa kami adalah milik anak anak dan masyarakat kita melayani anak anak karena anak anak adalah produk kita di sekolah adalah. Anak anak ini adalah peradaban untuk masa depan kelak mereka lah anak anak penerus kita.
Kalau ada guru yang mengajar tidak berdasarkan hati nurani yang baik, maka saya akan menegur. Karena anak di sini bersekolah harus nyaman. Kelas ini ibarat rumah bagi siswa," kata Mica.
Dia mengungkapkan, Alat-alat peraga disini disiapkan sekolah ada juga yang di bantu diknas, itu diletakkan di kelas-kelas. Alat-alat itu harus dipakai bukan rusak dipajang atau disimpan.
"Komite punya keinginan bahwa sekolah SDN 132 itu lapangan kita ini kalau bisa dikasi atap dipakaikan seperti semi indoor agar lapangan bermanfaat untuk kita karena kalau misalkan ada acara keagamaan pesantren kilat. Pesantren kilat itu kita memiliki 3 kelas yang bisa di konekting tapi ini akan sumpek. Jadi kalau bisa berkreasi di lapangan kita tidak perlu sewa tenda lagi agar anak-anak tidak kepanasan. Lapangan ini kalau bisa lantainya licin supaya bisa main basket bisa main bulutangkis, volly. Bermanfaat banyak
Cita-cita sekolah ini. Kita didukung komite sekolah sudah mengajukan proposal. Saya juga sudah kasihkan proposal ke komite supaya dijalankan oleh wali murid. Itu adalah bukti sinergi dari komite dan sekolah," paparnya.
Mica menjelaskan, dari pihak sekolah selalu melaporkan, 1 tahun ada laporan ke komite progresnya seperti apa. Setiap 1 tahun ada rapat dari komite progresnya apa itu ada laporannya.
"Kami terus meminta bantuan kepada wali murid supaya bersinergi, kita sama-sama bersama sama untuk
Seperti hal nya kami juga menjalin MOU disekolah SLB untuk mengajar siswa inklusi.
Mewujudkan visi dan misi agar tercapai dengan baik. Bagi saya nama baik sekolah ini adalah segalanya. Ada Kritik dan saran saya tampung, karena memang saya cinta dengan sekolah ini. Dan saya ingin menjalankan amanah baik guru, pegawai dengan sikap yang kami junjung disini adalah keharmonisan. Kalau tidak ada keharmonisan lingkungan kerja bagaimana sehat bekerja," katanya.
Mica mengungkapkan, Jadi guru itu harus ikhlas ditanamkan terlebih dahulu cinta dengan murid.
"Mau atau tidak, kita bertatapan dengan murid. Kalau tidak cinta dengan murid maka berapapun gaji yang diterima kita tidak akan bersyukur dan tidak merasa puas. Cinta dengan murid cinta dengan ilmu itu komitmen guru," ucapnya
"Saya sejak awal menjabat kepala sekolah disini, anak-anak diperbolehkan masuk ruang Kepala sekolah. Kita beri motivasi anak-anak ini belajar giat. Kita memberikan pembelajaran yang nyata ke anak-anak bawa anak-anak belajar dengan tekun maka akan menentukan masa depannya. Kalau belajar dengan giat maka cita-citanya bisa tercapai," tandasnya. (Yanti)