PALEMBANG, SUMATERATERKINI.ID - Front Rakyat Jaga Palembang (FRJP) melakukan reaksi simpati dengan menggalang petisi tanda tangan warga Palembang untuk marwah dan nama baik kota Palembang, di pelataran Kambang Iwak Park, Selasa, (25/03/2025).
Adapun tujuan dari reaksi simpati FRJP ini guna mengutuk keras aksi yang dilakukan oleh content creator Willie Salim, yang dinilai telah mencoreng citra baik dan meresahkan masyarakat Palembang pada 18 Maret 2025, saat Willie Salim menggelar acara memasak rendang 200 kilogram di Pelataran Benteng Kuto Besar, Kota Palembang. Aksi yang diduga hanya untuk menarik perhatian publik ini, menurut FRJP, telah mengganggu ketentraman masyarakat setempat. Acara yang seharusnya dapat berjalan dengan baik justru menimbulkan keresahan, karena tidak adanya persiapan yang matang dalam pengelolaan acara.
Canrda Anugrah, SH selaku juru hubung FRJP menyoroti tentang kecerobohan Willie Salim yang berdampak pada tercorengnya nama baik Kota Palembang yang beredar di media sosial, bahkan menjadi bahan olok-olokan.
"Aksi tersebut mengundang kerumunan besar tanpa pengaturan yang layak dan menunjukkan sikap ceroboh dari pihak penyelenggara," ujar capunk sapaan akrab dalam keterangan resminya.
Kekacauan semakin bertambah ketika padamnya penerangan di lokasi acara menyebabkan kerumunan masyarakat berebut untuk mendapatkan hidangan rendang. Puncaknya, saat terjadi kericuhan, Willie Salim bersama kru-nya justru meninggalkan lokasi, memperburuk situasi. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk ketidakprofesionalan dan niat untuk menciptakan kegaduhan demi meraih popularitas.
FRJP menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng citra Kota Palembang yang dikenal dengan keramahan dan kedamaian.
"Kami menuntut agar Willie Salim segera ditangkap atas kerusuhan yang telah ditimbulkan. Peristiwa ini jelas merupakan penyalahgunaan pengaruh sebagai content creator untuk kepentingan pribadi," tegasnya kembali.
Lebih lanjut, FRJP khawatir aksi serupa akan terus dilakukan oleh Willie Salim untuk meraih perhatian. Kejadian ini juga mengingatkan pada aksi serupa yang dilakukan Willie pada tahun sebelumnya, ketika ia mengklaim kehilangan barang berharga di Bali. Kejadian-kejadian tersebut menambah kesan bahwa Willie Salim sengaja menciptakan sensasi demi kepentingan pribadi.
Sebagai langkah antisipasi, FRJP menyerukan masyarakat untuk tetap waspada terhadap konten-konten yang hanya berorientasi pada sensasi, yang dapat merusak kedamaian dan keharmonisan kota. Mereka mengajak seluruh lapisan masyarakat Palembang untuk bersatu mendukung upaya-upaya positif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan bersama dan menolak segala bentuk aksi yang menimbulkan keresahan.
"Peristiwa ini adalah pelajaran penting bahwa tidak semua konten yang viral memberikan manfaat positif bagi masyarakat," tutupnya.(Yanti/rilis)