PALEMBANG, SUMATERATERKINI.ID - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Herman Deru menegaskan, penyaluran Bantuan Gubernur Bersifat Khusus (Bangubsus) untuk Kota Pagaralam, harus mengutamakan pembangunan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Herman Deru saat menerima audiensi Walikota Pagaralam Ludi Oliansyah dalam rangka paparan Walikota Pagaralam, mengenai usulan program dan kegiatan prioritas Kota Palembang melalui bantuan keuangan bersifat khusus tahun anggaran 2025, bertempat di Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (26/3/2025).
Lebih lanjut Gubernur Herman Deru menegaskan, Pemprov Sumsel akan terus mendukung pengembangan pariwisata di Kota Pagaralam. Karena itu perlu dibuatkan infrastruktur penunjang.
“Kota Pagaralam merupakan kota tujuan destinasi wisata, maka segenap unsur pembangunan harus kesana, Karena wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata akan mendapat kemudahan dan kenyamanan aksesibilitas,” katanya.
Lebih jauh Herman Deru menegaskan,penyaluran Bantuan Gubernur terdapat beberapa kluster, mulai dari direktif atau menerima usul karena kunjungan Gubernur, bisa juga diusulkan Kepala daerah melalui DPRD Provinsi Sumsel melalui reses dan kunjungan dapil, yang kemudian disampaikan kepada Gubernur melalui Bupati/Walikota.
“Tiga alasan utama Gubernur dapat memberikan Bangubsus antara lain, program yang bersifat super prioritas bagi daerah, misalnya program yang sangat baik tapi sempat terhenti karena berganti pemimpin sehingga mangkrak. Kemudian, program yang merupakan janji Kepala Daerah terpilih, termasuk misalnya janji perbaikan infrastruktur dari Bupati saat mencalonkan diri, dan ketiga adalah program reguler,” ungkapnya.
Herman Deru menegaskan, Bangubsus digunakan untuk mengakomodir pembangunan yang bersifat pembangunan infrastruktur.
“Di Dalam kelompok ini bukan yang berarti kita mengabaikan usual lain, kita fokuskan di infrastruktur terutama jalan, jembatan juga infrastruktur yang mengena di masyarakat contohnya instalasi untuk air minum, prioritas itu yang berkaitan dengan RPJMD yang diperkirakan pemkot atau pemkab kurang pendanaanya, tapi dinilai provinsi itu bermanfaat untuk masyarakat, kita akan backup juga,” tegasnya.
Lebih jauh Herman Deru menerangkan, Bangubsus harus dilaksanakan dengan akuntabel, efisien, efektif dan yang paling penting tepat sasaran, kemudian untuk besaran nilai bangubsus tergantung dari apa yang dipaparkan, untuk selanjutnya ditelaah dari tim verifikasi khusus penyaluran bangubsus.
“Pak Bupati dan Pak Walikota, didalam menentukan berapa nilai bantuan sangat tergantung pada apa yang dipaparkan. Jadi masing-masing kepala daerah memang harus melakukan paparan tentang apa-apa saja yang menjadi prioritas di daerah itu, Kemudian akan ditelaah dalam tim verifikasi. Kita fokus saja bantuan keuangan ini menjurus ke infrastruktur khususnya untuk pelayanan masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu Walikota Pagaralam Ludi Oliansyah menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel beserta jajaran, yang sudah memberikan kesempatan kepada Pemerintah Kota Pagaralam untuk memaparkan usulan program dan kegiatan prioritas Kota Palembang melalui bantuan keuangan bersifat khusus tahun anggaran 2025.
“Tujuan kita sama bapak Gubernur, semua berdasarkan asas kepentingan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Terimakasih banyak semoga apa yang disampaikan tadi, Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Pagar Alam dapat bersinergi, berkolaborasi untuk pembangunan kota Pagaralam lebih menggeliat lagi,” kayanya.
Ketika ditanya awak media skala prioritas di wilayah Pagaralam, Ludi menjelaskan, di Pagaralam skala prioritas di sektor Jalan provinsi lama ada beberapa jembatan yang selama ini di 8 tahun yang lalu menjadi mangkrak yakni jembatan Tebat Gheban
.
"Program ini dulu tujuan sangat positif untuk kepentingan masyarakat kota Pagaralam. Karena di jalan ini bisa menemukan ekonomi baru terutama sudah ada magnet-magnet yang pertama sudah ada spot center, sudah ada kampus Muhammadiyah, sudah ada pergudangan dan menuju akses ke rumah sakit Besemah sebagai rumah sakit penyangga yang di pinggiran kabupaten lahat," katanya.
"Untuk titiknya ada jembatan Tebat Gheban
merupakan salah satu akses mengingat di kota Pagaralam ini melalui jalur dalam kota tidak memungkinkan lagi mobil antar kota antar provinsi melintas di situ. Makanya kita pindahkan ke Jalan lingkar Timur yang beberapa tahun yang lalu sudah diserahkan menjadi Jalan status milik provinsi. Kita mohon untuk mempercepat pembangunan ini," tuturnya.
Ketika ditanya pengembangan sayuran di Pagaralam, dia menuturkan, metodenya step by step. Yang paling utama penyuluhan terhadap masyarakat tentang siklus pasca tanam karena budaya di Pagaralam ini selalu ikut-ikutan.
"Misalnya ada yang sukses menanam cabe nanti menanam cabe semua. Kemudian melihat ada yang sukses menanam sayur sawi pahit, jadi ikut ikutan semua menjadi menanam sawi pahit. Jadi harus kita beri penyuluhan siklus pasca tanam," bebernya.
Pada kesempatan tersebut, dia berharap mudah-mudahan manfaat dari silaturahmi ini akan menjadi perhatian Gubernur Sumsel
"Kami selaku yang dituakan di kota Pagaralam, mudah-mudahan mendapatkan manfaat itu untuk kepentingan orang banyak dan mudah-mudahan barokah," pungkasnya. (Yanti)